Teknik Meraih Kecepatan dalam Olahraga Renang

Teknik Meraih Kecepatan dalam Berenang

1. Kecepatan Dayungan Lengan

Dalam renang perlu sekali memperhatikan kecepatan dari lengan dalam mendayung yang bertujuan untuk mecapai kecepatan dalam bergerak maju. Dalam hal ini berlaku hukum gerakan ketiga dari Newton, yaitu hukum aksi-reaksi.

Apabila gerakan dayungan lengan kearah bawah (A) dilakukan dengan keras dengan harapan untuk mendapatkan dorongan yang lebih besar maka hal ini adalah salah. Sesuai dengan hukum Newton maka gerakan mendayung  ke arah bawah yang keras (aksi) akan menghasilkan dorongan yang sama kerasnya ke arah atas (reaksi).  Dengan demikian maka badan perenang akan bergerak kearah atas, tidak ke depan seperti yang kita harapkan hal ini berarti membuang tenaga secara percuma

Kecepatan dayungan dari lengan yang benar adalah sebagai berikut.
harus pelan, kemudian dayungan ke atas dan ke arah belakang dayungan harus keras/cepat, kecepatan dayungan harus diturunkan kembali pada akhir gerakan.


2. Sikap lengan dalam mendayung

Kita kenal adanya tiga macam bentuk dalam mendayung, yaitu sebagai berikut:

  • Dayungan legan dengan siku jatuh atau siku ditekuk kedepan.
  • Dayungan lengan dengan siku lurus.
  • Dayungan dengan sempurna atau ditekuk kearah kedalam.

Dayungan lengan siku jatuh atau siku ditekuk kedepan adalah tipe paling jelek hanya menghasilkan dorongan maju dari perenang sedikit sekali, air yang terdorong ke belakang oleh lengan hanya sedikit. Oleh karena itu hanya lengan bawah saja yang mendorong air ke belakang.
Ini biasanya dilakukan oleh siswa-siswi yang baru belajar. Sangat perlu untuk memberi tekanan pada siswa yang baru belajar bahwa siku jangan sampai ditekuk ke depan dan disarankan untuk menarik lengan dalam keadaan lurus sehingga nantinya akan mudah untuk mengubah ke dayungan lengan yang sempurna.

Dayungan lengan dengan siku lurus lebih menguntungkan dari dayungan lengan dengan siku ditekuk kedepan karena dalam dayungan ini yang mendorong air kebelakang adalah seluruh lengan, baik lengan atas maupun lengan bawah sehingga gerakan lebih efektif. Akan tetapi harus diingat bahwa pada waktu lengan menekan kebawah dengan tenaga yang besar akan menyebabkan badan terangkat ke atas dan pada saat lengan menekan air ke atas dengan tenaga yang besar akan mengakibatkan badan tenggelam kebawah.

Dayungan lengan yang sempurna atau lengan ditekuk kearah dalam adalah dayungan lengan yang akan mengakibatkan gerakan keatas dan kebawah sedikit sekali sehingga akan menghasilkan dorongan kedepan yang lebih besar. Dayungan ini gerakanya sama dengan gerakan dayungan lengan lurus, kecuali siku lebih keatas. Lengan dibengkokkan kearah dalam selama dayungan berlangsung dan diluruskan kembali pada saat dayungan berakhir.

Pengukuran kekuatan tarikan lengan pada seseorang perenang dari Amerika dengan alat katrol menunjukkan kekuatan lengan dalam tiga macam bentuk dayungan lengan sebagai berikut:
a) Pada lengan bengkok ke depan kekuatan tarikan adalah 46 pound sedangkan air yang didorong ke belakang hanya sepanjang lengan atas saja. Meskipun dayungan cukup besar, namun karena air yang didorong kebelakang tidak begitu banyak maka dayungan lengan ini toidak efektif karena hanya menghasilkan dorongan lengan kedepan yang kecil.
b) Pada lengan lurus, kekuatan tarikan lengan adalah 31 pound, sedangkan air yang didorong ke belakang adalah sepanjang lengan. Pada dayungan kekuatan lengan kecil, namun air yang didorong ke belakang banyak, yaitu sepanjang lengan sehingga dayungan lengan ini lebih efektif dari yang pertama.
c) Pada dayungan lengan bengkok ke dalam, kekuatan tarikan lengan adalah 80 pound, sedangkan air yang didorong kebelakang masih sepanjang lengan. Pada dayungan ini kekuatan lengan adalah yang paling besar, sedang air yang didorong kebelakang tetap efektif. Itu sebabnya pada semua gaya renang, dayungan tidak lurus, tetapi bengkok ke arah dalam (pada gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu), sedangkan pada gaya punggung karena sikapnya yang telantang maka lenganya bengkok ke arah luar

Baca Juga" Teknik Menjaga Ketahanan Badan Dalam Olahraga Renang

3. Sikap Tangan dan Jari-Jari

a) Posisi A : Tangan datar, kelima jari-jari menjadi satu.
Pada Posisi ini tahanan yang dihasilkan cukup besar atau dengan kata lain air yang didorong ke belakang oleh tangan pada sikap ini cukup banyak. Posisi tangan dengan kelima jari-jarinya merapatkan kelima jari tangan tersebut membutuhkan tenaga yang terus-menerus (otot bekerja terus) dan akan menimbulkan kelelahan. Sikap tangan yang demikian kurang menguntungkan dalam renang.

b) Posisi B : Tangan datar, keempat jari menjadi satu, ibu jari terpisah.
Pada posisi tahanan yang dihasilkan, atau air yang didorong ke belakang oleh tangan kira-kira lama dengan posisi A. Merapatkan keempat jari merupakan sikap yang tegang dan melelahkan, demikian juga memisahkan ibu jari dengan ke empat jari yang lain membutuhkan tenaga yang terus menerus sehingga dalam posisi B ini keteganngan dan kelelahan akan timbul. Sikap tangan demikian juga kurang menguntungkan dalam renang.

c) Posisi C : Tangan menekuk, jari-jari rapat menjadi satu.
Pada posisi ini, tahanan yang menghasilkan, atau air yang didorong ke belakang oleh tangan tidak banyak. Merapatkan kelima jari merupakan sikap yang tegang dan melelahkan karena otot bekerja untuk merapatkan kelima jari secara terus-menerus. Sikap tangan yang demikian ini tidak menguntungkan dalam renang.

Baca Juga" Teknik Dorongan Kaki dan Tangan dalam Olahraga Renang

d) Posisi D : Tangan datar, pergelangan tangan dan jari- jari membuat sudut.
Pada posisi ini, tahanan yang dihasilkan atau air yang didorong ke belakang oleh tangan tidak banyak. Merapatkan kelima jari dan sikap membengkokan pada pergelangan tangan akan menimbulkan ketegangan dan kelelahan, di sini pun tenaga ke luar secara terus-menerus. Sikap tangan yang demikian ini tidak menguntungkan dalam renang. Bagaimanakah posisi tangan dan jari-jarinya yang terbaik dalam renang?
Posisis A dan B adalah posisi yang cukup baik, sedangkan posisi C dan D adalah posisi yang jelek dalam renang.
Posisi tangan dan jari-jari yang paling baik dan paling menguntungkan adalah posisi diantaranya tangan datar, kelima jari tangan tidak rapat dan tidak terbuka lebar. Jadi jari-jari terbuka sedikit. Pada sikap ini tangan dan jari-jari berada dalam keadaan rileks (lemas), tidak ada ketegangan dan juga tidak perlu tenaga yang terus-menerus  untuk merapatkan atau melebarkan kelima jari tangan.

Bagaimanakah dengan air yang didorong ke belakang?. Menurut penelitian di Amerika dengan air yang mengalir di terowongan (saluran pipa ) dimana kecepatan air mengalir dapat diatur maka sikap tangan datar dengan kelima jari tangan terbuka sedikit memberikan tahanan yang paling besar atau dengan kata lain posisi tersebut mendorong air lebih banyak.

Ada suatu cara untuk mengetes teori ini, yakni dengan mengeluarkan tangan pada jendela mobil. Apabila kita sedang naik mobil, dengan cepat, kita dapat mencoba merasakan bermacam-macam tahanan sikap jari-jari tangan kita. Tahanan yang teras paling berat adalah tahanan yang dihasilkan oleh sikap tangan dengan jari-jari tangan sedikit terbuka.

4. Pelaksanaan Dorongan
Mekanika dari gaya renang harus dibuat sedemikian rupa sehingga menunjukkan badan bergerak maju terus dengan kecepatan yang maksimal. Dalam melaksanakan dorongan harus selalu diingat prinsip gerakan yang berkelanjutan (the continuity of moment). Dalam melakukan dayungan atau dorongan baik dengan tangan maupun kaki adalah lebih efisien gerakan yang terus-menerus daripada gerakan yang besar tapi terputus-putus. Itulah sebabnya mengapa gaya bebas dan gaya punggung lebih cepat dibandingkan dengan gaya dada dan gaya kupu-kupu. Pada gaya kupu-kupu dan gaya dada meskipun lengan mengadakan dayungan yang cukup besar, tetapi pada saat berikutnya kedua lengan mengadakan rekaveri(kembalinya lengan dari posisi akhir dayungan pada posisi siap mendayung) kedua lengan tidak membantu sedikitpun dalam dorongan dan pada saat itu kecepatan renangan akan berkurang atau di katakan bahwa gerakanya tidak terus-menerus atau berkelanjutan, tetapi gerakanya terputus-putus.

Jika seorang perenang menggunakan lengannya dengan cara mendayung yang terhenti-henti atau putus-putus maka dorongan dari lengan ini kita lihat pada orang yang sedang mendorong mobil yang berhenti, dan mendorong mobil yang telah berjalan.

Pada posisi dorongan yang pertama, akan terasa berat karena adanya gaya berat mobil atau daya tarik bumi terhadap mobil tersebut, tetapi setelah mobil itu bergerak maka tenaga dorongan yang tidak terlalu besar. Hal ini berlaku juga pada renang tenaga dorongan dari kaki dan lengan harus terus dihasilkan untuk menghindarkan supaya badan tidak tenggelam.

Pada gaya bebas dan gaya punggung hal ini dapat diatasi dengan dayungan lengan yang susul-menyusul (gerakan yang berkelanjutan), sebelum lengan kanan selesai mendayung lengan kiri telah mendayung. Pada gaya kupu-kupu, lengan harus segera mendayung setelah jari-jari tangan masuk kedalam air. Hal ini untuk menghindari bertambah tahanan dan mengurangi gaya berat badan. Pada gaya dada, harus ada luncuran setelah lengan mendayung, pada sikap ini adalah saat yang terbaik untuk menyiapkan pukulan kaki karena saat tersebut dalam keadaan datar, dimana dorongan majunya akan berkurang, kakinya akan turun, dan gaya berat badan akan bertambah. Sewaktu perenang menampakan kecepatan renangnya maka tekanan air dibawah tubuhnya akan bertambah, tubuh perenang akan naik sedikit. Prinsip ini dapat kita lihat jelas pada olahraga ski-air. Sewaktu kapal menarik pemain ski-air, pada saat kecepatan bertambah pemain ski-air akan timbul dari bawah permukaan air menuju permukaan air. Hal ini juga terjadi pada renang, pada waktu kita berenang pelan maka badan kita agak masuk kedalam air, dan pada kecepatan yang bertambah maka badan kita akan naik sedikit dan hal ini akan mengurangi tahanan depan.

Teknik Meraih Kecepatan dalam Olahraga Renang Teknik Meraih Kecepatan dalam Olahraga Renang Reviewed by Mujiono on 8:55 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.